Dongeng Tanpa Judul, Tanpa Ujung
Suatu pagi aku terbangun dan menemukan rumahku adalah kota besar nan megah Gedung-gedung tinggi mencakar cakrawala nun jauh di sana Aku hidup di kota besar, ingar-bingar adalah sarapan balita hingga lansia Aku hidup di tengah kabut pekat yang begitu jauh dari debur ombak Yang jauh dari biru yang paling biru Anak-anakku hanya kusisakan cerita demi cerita tentang masa lalu yang jaya Cucu-cucuku kuceritakan tentang orang-orang yang pernah merasa Berjaya Mereka hanya tertawa dan mengira aku sedang mendongeng belaka : tentang ombak : tentang perahu : tentang karang : tentang laut : tentang biru : tentang.. : tentang ketenangan, tentang keindahan Padahal ayahku kerap bercerita tentang ikan-ikan yang melompat kegirangan di pinggir perahu sederhananya Padahal ibuku kerap bercerita tentang otot kakek bekas menjala ikan di samudra raya Sedang aku hanya dikira sedang mendongeng kisah-kisah yang tak pernah ada Nenek moyangku orang pelaut Gemar mengarung