Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Moksha

Jatuh cinta pandang pertama, buai-buai mesra bikin lena Waktu memang sudah melanjutkan petualangannya, namun gandang garantung membuntut bagai aku kembarannya Kaki-kaki yang merajuk, tangan-tangan yang membujuk Tak kuasa aku larut asyik masyuk, tak dinyana jantung turut menggebuk-gebuk Tabuh demi tabuh mereka mainkan, mengeroyok sunyi senyap di kejauhan Hampir aku hilang kesadaran, menari putar-putar mengikuti jiwa yang lama tak dendang Jatuh cinta aku merasa pada gerak yang membentuk prosa Lantai panggung menyebutnya drama, darahku menyebut ini moksha Catatan pengarang: Gandang garantung merupakan serangkaian alat musik perkusi khas Kalimantan Tengah. Pertama kali saya mengenalnya ketika bergabung sanggar tari di Anjungan Kalimantan Tengah, TMII. 

Sehabis Hujan Sore Itu

Titik-titik air masih terdengar sedikit kejatuhannya Pada atap, pada genang-genang air, dan pada khayal Sengaja aku buka jendela juga tirainya Bukan agar tercipta suasana romantis kala gerimis Bukan juga agar hawa sejuk menyelinap ke ruang kamar Melainkan karena lagu dangdut yang asik nyanyi dari radio si Pak Satpam di pos jaganya
Masa kecil yang kukira lupa jalan pulang ternyata kembali, lalu menubrukku dengan kecupan di sana-sini. Dia tidak jadi lebih dewasa, hanya saja dia tau cara menyenangkan hati saya yang sedang rindu-rindunya pada rumah. Jadi sebenarnya, yang sempat lupa jalan pulang itu saya atau masa kecil? Aih, memangnya penting? Ada yang lebih penting; makan es tung-tung sampai bibir belepotan memang menyenangkan!