Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Kebunku

Lihat kebunku penuh dengan bunga Ada yang merah dan ada yang putih Setiap hari kusiram semua Mawar melati semuanya indah Sambil menimang-nimang si Adik, kamu menyenandungkannya. Tiap sore. Tiap habis kamu memandikannya. Kamu akan meraihnya dan mengikatnya dengan kain gendongan warna ungu terong di punggungmu. Aku hanya duduk di ujung teras dengan buku gambar dan puntungan krayon. Dan dia, si bajingan-tua-bangka itu tak melakukan apapun untuk menyenangkan keluarganya selain bermain-main dengan puntung rokoknya. -- Lihat kebunku penuh dengan bunga Ada yang merah dan ada yang putih Hari itu, sampai situ saja kamu sanggup menyanyikannya. Yang kemudian kudengar hanyalah suara jeritan dan raunganmu. Juga suara raksasa murka dan kebisingan yang tak mau lagi kuingat-ingat. -- "Lihat! Kebunku penuh dengan bunga. Ada yang merah dan ada yang putih." Kebun kita memang dari dulu penuh bunga. Bunga apa saja yang menyedapkan mata. Yang memanjakan hidung dan hasrat